
Beberapa anggapan yang berupa spekulasi tersebut
yaitu menyatakan bahwa bahasa yang ada di dunia ini adalah satu. Bahasa
tersebut adalah bahasa ibrani. Mengapa bahasa ibrani? Karena bahasa ibrani
dianggap sebagai bahasa tertua di dunia-adapun alasannya
karena bahasa ibrani adalah bahasa yang digunakan dalam buku perjanjian lama.
karena bahasa ibrani adalah bahasa yang digunakan dalam buku perjanjian lama.
Spekulasi yang lainnya; mereka menyatakan bahwa
bahasa di dunia itu awalnya satu. Adapun bahasa menjadi banyak seperti saat
ini, itu dikarenakan ada banyak manusia yang melakukan dosa. Tuhan menghukum
setiap orang yang melakukan dosa, dengan cara membedakan bahasanya. Tujun dari
tuhan adalah supaya orang yang melakukan dosa tersebut tidak bisa melakukan
komunikasi dengan manusia yang lainnya.
Di Indonesia sendiri spekulasi seperti itu juga
pernah terjadi. Suku dayak di Kalimantan mempunyai legenda tentang awal mula
bahasa. Menurut anggapan mereka dahulunya bahasa itu adalah satu tetapi karena
keracunan cendawan-orang-orang mulai bicara dengan pelbagai bahasa. Dari
sanalah muncul penggunaan bahasa yang kacau dan kemudian menyebar ke seluruh
penjuru dunia yang kemudian menjadi sebuah bahasa yang disepakati.
Hal diatas hanyalah merupakan anggapan yang
didasarkan pada spekulasi saja-dan mungkin bukan dengan observasi yang komplit
seperti jaman sekarang. Spekulasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu
‘speclum’ yang artinya ‘cermin’. Anggapan=anggapan seperti diatas mungkin sulit
untuk di terima kebenarannya-namun hal terseut memang pernah terjadi dan
dilakukan oleh para peneliti bahasa pada abad pertengahan.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan para ahli
bahasa saat ini yaitu melakukan sebuah penelitian dan mengungkapkan sebuah
teori dari tahapan yang begitu komplek. Observasi yang begitu lama dan
pengklasifikasian yang begitu teliti menjadi metode yang digunakan untuk memperkuat
sebuah ungkapan teori dan penemuan. Saat ini bahasa dimasukan kedalam ranah
ilmu pengetahuan, yakni sebagai ilmu pengetahuan sosial budaya. Maka dari itu
bahasa haruslah bersifat ilmiah dan objective, bukan hanya sekedar anggapan
yang berbentuk spekulasi. //[as_kos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar