Senin, 23 Juli 2012

Open system bahasa manusia


“Dengan bahasa, manusia akan sama sekali berbeda dengan mahluk ataupun sesama manusia lainnya”
_Howard Gardner
Bahasa memang merupakan suatu hal penting yang hanya diberikan kepada manusia. Namun tentunya bahasa yang tuhan berikan bukanlah jenis bahasa, namun organ-organ dan kemampuan yang tuhan berikan. Karena faktanya bahasa diwariskan secara konvensi dan bukan secara genetic.
Seseorang yang lahir ke dunia ini, tidak langsung dengan kemampuan berbahasanya. Bahasa hanya bisa diperoleh dengan cara diajarkan dan di pelajarinya melalui lingkungan sekitar. Anak dari pasangan suami istri orang Indonesia, ketika lahir diadopsi di amerika misalkan; ia tidak akan bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan yang ada adalah lingkungan bahasa inggris.
Kesempurnaan organ fisik yang tuhan berikan kepada manusia sungguh mempunyai kelebihan dibanding dengan yang diberikan kepada binatang. Binatang tidak mempunyai kemampuan berbahasa sepeti manusia; ada sebagian yang mengatakan bahwa binatang tidak mempunyai bahasa, namun dalam berkomunikasi mereka menggunakan insting.
Berbeda dengan bahasa manusia yang diwariskan secara konvesi, insting binatang (alat komunikasi) diberikan secara genetis. artinya komunikasi yang berjalan berdasarkan gen tertentu. Dimanapun suatu binatang itu berada, dia pasti masih bisa berkomunikasi selama dalam suatu spesies. Tentunya ada perbedaan dalam cara berkomunikasi antara jenis binatang yang berbeda.
Selain itu system bahasa manusia itu mempunyai system terbuka (open system) berbeda dengan binatang yang closed system. Artinya system bahasa manusia itu bisa berkembang salah satunya perkembangan kosakata; dari awalnya kosakata itu tidak ada menjadi ada. sedangkan binatang tidak mempunyai kosakata baru; dalam setiap ungkapan yang digunakan cenderung stagnan dan terus seperti itu.
Maka tidak jarang binatang yang coba diajarkan bahasa manusia, mereka tidak akan sepenuhnya bisa dan terkadang hanya untuk waktu yang sebentar saja dan setelah itu lupa lagi. Hal tersebut disebabkan karena system komunikasi binatang diwariskan secara genetis bukan  konvensi. Sia-sia apabila mengajarkan binatang untuk bisa berbahasa, karena anatara manusia dan binatang mempunyai system komunikasi yang berbeda.
Open system sering disebut (Alwasilah, 2001) sebagai productivity. Artinya bahwa setiap manusia atau penutur mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan bahasa. Manusia bisa mengucapkan sebuah kata yang belum perah dikatakan sebelumnya. Yang kemudian kata-kata itu masuk dan mengakar dalam masyarakat sehingga menjadi kebiasaan. Lalu menjadi system bahasa baru yang kemudian digunakan dalam berkomunikasi. //[As_kos]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar