Minggu, 29 Juli 2012

Spekulasi ikhwal bahasa


Para ahli bahasa pada abad pertengahan telah melakukan beberapa penelitian mengenai asal mula bahasa. Metode yang digunakan oleh mereka adalah metode spekulasi dan juga lebih menitik beratkan pada de modis significandi yaitu tentang cara memberi makna. Adapun jenis tulisan pada masa tersebut mereka disebut dengan kaum modistae.

Beberapa anggapan yang berupa spekulasi tersebut yaitu menyatakan bahwa bahasa yang ada di dunia ini adalah satu. Bahasa tersebut adalah bahasa ibrani. Mengapa bahasa ibrani? Karena bahasa ibrani dianggap sebagai bahasa tertua di dunia-adapun alasannya

Selasa, 24 Juli 2012

Linguist tidak harus poliglotisme

“Seorang linguist hanya mempelajari, memahami dan menganalisis dari sudut linguistic saja”
_Chaedar Alwasilah
Linguist atau dalam bahasa Indonesianya adalah ahli bahasa, adalah sebuah sebutan pada seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan untuk menguraikan fakta-fakta ujaran, pola-pola bunyi, tata bahasa dan kosakata; misalnya yang terdapat dalam sebuah naskah. Dan tentunya yang dipelajari, pahami dan analisis hanya dari sudut pandang linguistic saja, tidak dengan hal lain sperti sastra.
Meskipun seorang ahli bahasa bergelut dengan bahasa namun tidak menjadi syarat bahwa seorang linguist itu harus poliglotisme. Poliglotisme berasal dari bahasa yunani (polys=banyak, glotta=bahasa) atau secara istilah adalah orang yang menguasai banyak bahasa. Seorang linguist mungkin saja bisa menguasai banyak bahasa, namun yang menjadikannya sebagi seorang ahli bahasa bukan lah dari segi poliglotisme tersebut.

Senin, 23 Juli 2012

Open system bahasa manusia


“Dengan bahasa, manusia akan sama sekali berbeda dengan mahluk ataupun sesama manusia lainnya”
_Howard Gardner
Bahasa memang merupakan suatu hal penting yang hanya diberikan kepada manusia. Namun tentunya bahasa yang tuhan berikan bukanlah jenis bahasa, namun organ-organ dan kemampuan yang tuhan berikan. Karena faktanya bahasa diwariskan secara konvensi dan bukan secara genetic.
Seseorang yang lahir ke dunia ini, tidak langsung dengan kemampuan berbahasanya. Bahasa hanya bisa diperoleh dengan cara diajarkan dan di pelajarinya melalui lingkungan sekitar. Anak dari pasangan suami istri orang Indonesia, ketika lahir diadopsi di amerika misalkan; ia tidak akan bisa berbahasa Indonesia karena lingkungan yang ada adalah lingkungan bahasa inggris.
Kesempurnaan organ fisik yang tuhan berikan kepada manusia sungguh mempunyai kelebihan dibanding dengan yang diberikan kepada binatang. Binatang tidak mempunyai kemampuan berbahasa sepeti manusia; ada sebagian yang mengatakan bahwa binatang tidak mempunyai bahasa, namun dalam berkomunikasi mereka menggunakan insting.

Minggu, 22 Juli 2012

Bahasa sebagai kualitas sekunder


“Kehadiran segala sesuatu pada hakikatnya tidak ternamai ataupun terjelaskan”
_Tolle

Pernah ada sebuah perdebatan antara seorang mahasiswa dengan seorang professor filsafat. Mahasiswa itu mencoba kemampuan si Profesornya, dengan cara mengajukan pertanyaan yang sebetulnya dia sendiri mempunyai persepsi sendiri tentang hal yang ditanyakannya itu.

“Prof, apakah gelap itu ada?” tanya si mahasiswa.

 Lalu Prof. itu menjawab dengan tenang karena dia tahu arah dari pertanyaan mahasiswa tersebut, “iya ada”.

Dengan merasa benar si mahasiswa itu menjawab pertanyaannya sendiri, “sebetulnya gelap itu tidak ada, yang ada adalah ketiadaan cahaya Prof, kita bisa mempelajari cahaya tapi tidak bisa mempelajari gelap. Kita bisa menggunakan prisma newton untuk mengukur gelombang cahaya”

Dengan tersenyum si professor menjawab, “anda sudah melakukan kesalahan yaitu anda menggabungkan dua hal yang berbeda. Anda menggabungkan fenomena dengan kualitas sekunder, dalam logika berfikir yang beanr, kita tidak bisa mencampurkan hal tersebut. ‘gelap’ dan ‘terang’ hanya persepsi subjective manusia sebagai kualitas sekunder terhadap phenomena. Gelap dan terang adalah sebutan terhadap phenomena jumlah partikel foton yang ada. jumlah X foton yang manusia sebut sebagai gelap, belum tentu buat kucing; mungkin itu “cukup terang bagiku”. Ketika gelap dan terang dihapuskan, apakah fenomena tersebut masih akan tetap ada? tentunya pasti akan tetap ada.”

Dari hasil perdebatan diatas jelas menunjukan bahwa ternyata bahasa mempunyai keterbatasan, dimana bahasa hanya bersifat subjektif yang di persepsi manusia terhadap suatu fenomena saja. setiap realitas empiris atau fenomena yang ditemui, dialami dan dirasakan oleh seseorang manusia terlalu sulit untuk diwadahi oleh bahasa. Bahasa hanya sebagai kualitas sekunder saja yang bersifat terbatas dan parsial. Realitas tentunya lebih jelas dibandingkan bahasa. Reaitas bersipat jelas dan objektif, jadi bagaimana mungkin yang kurang jelas menjelaskan yang lebih jelas. // [As_kos]

Ikhwal (ke)arbitrer(an) bahasa


Bahasa itu adalah kekayaan bersama, kekayaan sosial”
(Chaedar Alwasilah)

Bahasa sering di definisikan sebagai suatu lambang arbitrer yang disepakati sebagai alat berkomunikasi. Masih terdapat banyak persepsi dan pandangan yang berbeda dalam mengartikan makna dari kata arbitrer tersebut. Arbitrer sering di definisikan dengan ungkapan ‘mana suka’. Mana suka yang seperti apa yang di maksud?

“saya pergi ke sekolah” bagaimana kalau kalimat tersebut di ucapkan seperti ini “pergi ke saya sekolah” apakah boleh/benar? Tentunya ungkapan yang kedua akan disalahkan oleh orang yang mendengarnya. Mengapa disalahkan? Kan katanya bahasa itu arbitrer, jadi suka-suka saya aja mau bilang apa juga? Jadi mana sebetulnya makna dari arbitrer itu sendiri, apakah arbitrer itu adalah kebebasan dalam menggunakan bahasa ataukah bagaimana?

Ternyata setelah pengkajian secara mendalam; yang dimaksud dengan kearbitreran bahasa itu tergantung kepada kesepakatan untuk bisa diterima. Apabila tidak ada yang menyetujui kata-kata bebas yang kit katakana, maka kata tersebut tidak akan menjadi sebuah system bahasa. Karena suatu bahasa menjadi system itu menjalani beberapa proses yang lumayan panjang. Jadi pengertian diatas bahwa bahasa itu terbentuk dari lambing arbitrer yang disepakati, masih kurang tepat karena tidak hanya kesepakatan namun butuh waktu yang lama dan berkonvensi menjadi norma.

Sebetulnya hal ini berhubungan dengan teori Savir_Whorf; yaitu bahasa tidak akan bisa lepas dari konteks budaya dan konvensi sosial. Hal tersebut juga diperkuat oleh Chaedar Alwasilah bahwa bahasa itu adalah kekayaan bersama,kekayaan sosial. Dalam berbahasa pada awalnya terdapat suatu bunyi yang muncul secara arbitrer atau manasuka dan kemudian disepakati untuk dipakai bersama secara konvensional. Setelah itu munculah kosakata yang digunakan hasil dari kesepakatan tersebut. selanjutnya kosakata tersebut akan mengakar dalam budaya masyarakat dalam waktu yang lama dan menjadi kebiasaan. Setelah sebuah kosakata-kosakata yang ada tersebut sudah menjadi kebiasaan, maka yang akan muncul adalah norma atau aturan system berbahasa.

Kalimat “saya pergi ke sekolah” diatas tentunya sudah menjadi system dan norma. Mungkin sebelumnya kita pernah bertanya-tanya megapa urutannya harus seperti itu. Kenapa ‘saya’ harus disimpan diawal sedangkan ‘sekolah’ disimpannya diakhir kalimat. Apabila ada seseorang yang menyalahi system tersebut tentunya masyarakat akan memandangnya salah, tidak baik dan tidak benar. Semua itu karena system bahasa tersebut sudah mengakar dan menjadi norma yang harus dipatuhi oleh setiap masyarakatnya.

Semua penutur dituntut untuk turut dan tunduk pada system bahasa tersebut yang sudah menjadi norma. Apabila ada penutur yang melanggarnya, mungkin bisa saja orang tersebut dikucilkan dan mendapatkan penolakan dari masyarakat sosial. Dan penolakan tersebut akan menghambat orang tersebut untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. jelas bahwa peran budaya dalam bermasyarakat haruslah diperhatikan karena bahasa tidak lepas dari unsur budaya. //[as_kos]

Rabu, 04 Juli 2012

#buku "IMAJINASI: Rahasia Para Pemikir Besar


 Judul : IMAJINASI: Rahasia Para Pemikir Besar
Penulis : Asep Koswara
Halaman : 215 halaman
Penerbit : Allegiance Publishing
Cuaca semakin dingin dan poho-pohon menjadi beraneka warna, warna merah dan kuning bersinar seakan daun-daun merengkuh cahaya mentari musim gugur dan menebarkannya perlahan. Sawah-sawah dipenuhi tumpukan labu keemasan dan coklat kemerahan, serta pepohonan yang berubah apel-apel merah yang begitu harum sampai-sampai Anda dapat mencium sarinya.
Pakaian si pengemis yang bertelanjang kaki itu telah robek-robek, rambutnya semrawut. Dia dapat mencium aroma daging panggang dari dapur penduduk dan terbitlah air liurnya- dia belum makan sejak dua hari yang lalu. Putus asa, dia membuat api unggun kecil dipinggiran desa, meletakan pancinnya diatas api, dan menaruh sebuah batu didalam panci. “seandainya,” pikirnya, “batu ini dapat dimasak menjadi sup yang lejat.” Dia duduk diatas sebuah kotak, lalu membayangkan dirinya benar-benar sedang memasak sup.
Beberapa penduduk yang penasaran keluar dari rumahnya masing-masing dan berkumpul disekitar api. Mereka menanyakan apa yang sedang dimasaknya, lalu dia member tahu mereka tentang batu ajaib yang bisa dibuat sup yang sangat lezat. “Sup batu ini akan menjadi  lebih enak bila dicampur bunga es”, begitu katanya. Para penduduk terkagum-kagum dengan sup ini dan mulai berkomentar tentang aromanya yang wangi. Si pengemis mengundang mereka untuk makan bersama. Para penduduk yang bersemangat itu mengatakan bahwa mereka akan membawa makanan untuk melengkapi hidangan sup itu.
Mereka kembali membawa sayuran, buah, kalkun, daging, telur, dan sosis. “Sekarang marilah berdoa,” kata pendeta desa. Si pengemis berpikir, “saya berdoa supaya makanan ini tidak menjadi dingin sebelum dia selesei berdoa,” lalu si pengemis itu makan. Dia memakan segala yang terhidang, seakan-akan tidak ada hari esok. Dia memecahkan empat butir telur dengan ujung pisaunya dan memakannya dengan irisan daging goreng. Dia mengiris dua potong kalkun, memasukan daging kedalam mulutnya, lalu menambahkan kentang rebus dan kacang polong- lalu memotong sebongkah roti mentega dan melahapnya. Dia tidak menyadari bahwa para penduduk menghirup supnya bermangkok-mangkok selagi dia melahap segala yang ada di depannya termasuk separo kue stroberi.
Setelah selesai, dia terduduk selama beberapa saat, seolah tercenung. Lalu, dia bangkit, memungut batunya dan pergi. Dia sama sekali tidak menoleh kebelakang.

cerita diatas merupakan sebuah bentuk effek dari proses imajinasi.

Senin, 02 Juli 2012

#e-book "tuhan dan tukang cukur"

silahkan di download di link: http: http://www.ziddu.com/download/19834357/Tuhanntukangcukur.pdf.html

#buku "Mengapa harus bahasa Inggris?"

Judul : Mengapa harus bahasa Inggris?
Hal : 109 halaman
Penulis : Asep Koswara
Penerbit : Allegiance Publishing

Mungkin pernah atau sering terlintas dipikiran kita untuk bertanya mengapa harus bahasa inggris? mengapa bahasa inggris harus menjadi bahasa internasional? Kenapa perlu mempelajari bahasa inggris? Dan berbagai macam pertanyaan lainnya, namun kita tak pernah mendapatkan jawaban yang lengkap akan semua itu.

Bahasa inggris mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia masa kini. Kemampuan untuk menguasainnya sudah merupakan sebuah keharusan. Jika tidak ingin tertinggal dari peradaban kemajuan jaman sekarang, bahasa inggris adalah syarat pertama yang harus dikuasai. Kemudian pernahkah kita bertanya mengapa bisa seperti ini?

Bahasa inggris muncul dari dua Negara yaitu anglo saxon dan skandinavia, lalu kemudian bercampur sehingga mempunyai perubahan perubahan dari tiap periode yang terjadi. Kenapa terjadi perubahan?Perlu diketahui bahwa perkembangan bahasa itu sama tua-nya dan sama dengan perubahan pisik manusia. Karena hanya manusia saja yang mempunyai bahasa, maka bahasa mengalami perubahan karena adanya faktor meningkatnya keinginan manusia. Bahasa Inggris pada jaman purba, pada jaman pertengahan dan pada jaman modern sampai sekarang, bahasa inggris mengalami perubahan.

Dalam buku ini dibahas tentang sekelumit fakta, alasan, sejarah dan pendapat yang sering bergejolak, juga tentang pro-kontra yang terjadi, mengenai bahasa inggris. Selain itu juga dibahas tentang bahasa inggris, dalam konteks ke indonesiaan; baik pro kontra pendidikannya, juga sejarah perkembangannya.

silahkan download di link:  http://sasaka.minus.com/mbb6GF9zRn/

#buku "Mind-maps of English Grammar"

Judul : Mind-maps of English Grammar
Hal : 175 halaman
Penulis : Asep Koswara
Penerbit : Allegiance Publishing

“There is no stone or impediment in the wit, but may be wrought out by fit studies”
_Francis Bacon_


Francis Bacon dalam essay-nya yang berjudul “of study” mengatakan bahwa tidak ada hambatan dalam kecerdasan seseorang, yang ada hanyalah cara belajar yang kurang tepat dan bahkan mungkin salah. Ini mengindikasikan bahwa memahami cara belajar sangat-lah penting, bahkan bacon juga mengatakan bahwa “menghabiskan banyak waktu dalam belajar adalah sebuah kemalasan”. Ya, mungkin sangatlah berbeda dengan persepsi yang kita yakini selama ini; kita menganggap bahwa menghabiskan waktu dalam belajar bahkan sampai lupa tidur adalah suatu hal yang benar. Tahukah anda bahwa ternyata itu adalah hal yang salah? Dijaman yang serba digital ini mungkin menggunakan prinsif banyak waktu untuk belajar, sudah tidak relevan lagi. Jika kita menginginkan kualitas belajar yang dilakukan, maka yang dibutuhkan adalah energi, bukannya waktu.

Menurut (Tony Scwartz, 2005) Energilah faktor utama tingginya kualitas, dan bukan waktu. Kita tahu juga bahwa ukuran yang terpenting dalam hidup ini, bukanlah tentang seberapa waktu yang kita habiskan, namun seberapa banyak amal (didalamnya merupakan investasi energi) yang telah kita lakukan. Begitupun dalam belajar unsur terpentingnyaadalah bukan seberapa banyak waktu yang kita habiskan dalam belajar, namun seberapa banyak informasi/ilmu yang kita dapat dari hasil belajar tersebut.

Titik permasalahannya adalah ada pada menemukan gaya belajar yang cocok. Untuk mendapatkan-nya bisa dilakukan dengan cara observasi baik itu mencoba trik sendiri atau juga bisa dengan menguji gaya belajar orang lain. Setiap orang mungkin akan mempunyai cara yang berbeda dalam belajar, namun permasalahannya hanya sedikit orang yang bisa menemukan itu dan secara konsisten menerapkannya.


Menurut beberapa analisis yang dilakukan dengan interview kepada beberapa orang, memang sangat sulit ditemui orang yang mengenali cara belajarnya dengan baik dan juga mau mengamalkannya secara konsisten. Cara belajar mereka kadang berubah-rubah tergantung apa yang mereka pelajari dan kondisi yang dialaminya. Namun ini bukanlah sebuah masalah yang penting adalah adanya kemauan untuk terus mencoba, ketika mencoba suatu metode dan kemudian gagal, maka cobalah dengan metode yang lain.

Sebetulnya banyak sekali metode yang sudah ditemukan oleh beberapa ahli pembelajaran, ada quantumlearning, mind scaping, mind-mapping, dalam buku ini saya mencoba mengimplementasikan metode mind mapping dalam belajar grammar bahasa inggris.

silahkan hubungi toko buku terdekat,.

#buku "Ada Rasa yang tertinggal di mesjid bawah tanah"

Judul : Ada Rasa yang tertinggal di mesjid bawah tanah
Hal : 97 halaman
Penulis : Asep Koswara
Penerbit : Allegiance Publishing

Jam beker itu sontak buatku terbangun- awalnya ku lupa namun setelah pesan pendek itu kubaca, “oh iya”. Kubergegas lompat dan lari menuju armada. Perjalanan yang begitu melelahkan tak buatku jera, karena dia dan senyumannya. Senyuman itu selalu menghantui dan terekam kuat dalam memori otaku, mengalir dalam setiam trombosit darahku.

Senyuman yang bermula dari sebuah bangunan tua- sampai menyimpan sebuah rasa yang tertinggal disana. Rasa itu semakin kuat saat kau pegang pinggang dan berteduh dibelakangku. Ku hampir tak bisa tidur mengingat itu semua, pikiranku terus berkelana. Bahkan saat kuingat senyuman

itu, tubuhku lemas seakan tak berdaya- apa aku phobia? Tapi taka pa yang penting aku pernah merasakan suatu hal bahagia yang tak pernah terkira sebelmnya. Rasa cinta yang tumbuh segera Karen kedekatan fisik itu.

Tulisan ini adalah sebuah memeoar perjalanan penulis antara Bandung-Jogjakarta. Hal ini ditulis atas inspirasi dan rasa yang penulis dapatkan dalam perjalanantersebut. di inspirasi oleh seseorang yang menjadi secret admirer-nya (entah sampai kapan). Tulisan ini juga penulis sengaja dibuat untuk dipersembahkan kepadanya; semoga dia tahu perasaanku yang sebenarnya.

Disamping itu penulis juga mencoba menuangkan beberapa gagasan yang mungkin bisa bermanfaat. Tulisan-tulisan yang berupa respon terhadap pembacaan situasi Jogjakarta. Pengalaman pertama penulis berkunjung
kesana, jadi ada beberapa hal yang penulis identifikasi dan analisis tentang kota budaya tersebut.

silahkan download di link: http://sasaka.minus.com/mcTGosWzr/

#buku "Ekspresi Jiwa Mahasiswa"

Judul : Ekspresi jiwa mahasiswa
Hal : 175 halaman
Penulis : Asep Koswara
Penerbit : Allegiance Publishing

Dalam buku ini penulis mencoba menuangkan beberapa ekspresi; terutama lebih menekankan pada nila-nilai tinggi idealisme. Idealisme adalah harga mati. Ketika idealisme sudah tergadaikan, maka mahasiswa tak beda jauh dengan mereka para pencuri kekuasaan dan penggila jabatan.

Mahasiswa mempunyai nilai dan tanggung jawab yang besar dalam lingkungan dimana dia tinggal. Title mahasiswa sebagai agent of change, of social control dan sebagai elite intelektual, mengharuskan mahasiswa untuk memperkuat posisi independent dengan mengutamakan kepentingan umum / sosial.

Dalam diri mahasiswa itu terdapat tiga dimensi penting, pertama dimensi intelektual, kedua dimensi jiwa muda dan ketiga idealisme. Ketiga dimensi tersebut memang benar adanya, tak memandang siapa-pun dari kalangan manapun. Ketiga hal tersebut harus bisa disintesakan secara seimbang dan celaka apabila adanya diversifikasi yang timpang atau berat sebelah.

Adanya diversifikasi dengan memprioritaskan salah satu dimensi saja, akan berpengaruh pada tingkat kualitas dan citra mahasiswa itu sendiri. Fakta sekarang yang terjadi dalam dunia pendidikan dimensi intelektual terus dirangsang, sedangkan dimensi jiwa muda dan idealisme ditekan. Kita lihat mahasiswa cenderung dituntut untuk menjadi mekanis layaknya mesin-mesin, dengan tujuan terwujudnya masyarakat techno-structur. Sangat jarang dari begitu banyak jumlah mahasiswa yang mau terjun mengabdi ke masyarakat. Yang dipentingkan adalah bagaimana agar cepat lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan.

silahkan download di link: http://www.ziddu.com/download/19530396/exspresiMahasiswa.jadi.pdf.html